MAKALAH
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
![]() |
Oleh :
mila amalya munir : 105331114216
TIARA OCTORA : 105331114116
MUH. YUSUF MAULANA : 105331114016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
oktober, 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Kalimat
Tunggal dan Kalimat Majemuk”. Salawat serta salam kami curahkan kepada Nabi
Muhammad saw sebab ia telah membawa kita dari jalan yang gelap menuju ke jalan
yang terang benderam. Makalah ini meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat tentang isi
dari makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan
mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli
di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa pengertian dan fungsi kalimat?
B. Menjelaskan tentang kalimat tunggal?
C. Menjelaskan tentang kalimat majemuk?
BAB III Penutup
A. Simpulan
B. Saran
Daftar PUstaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak mengunakan
kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan
atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat
mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat. Kalimat
yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas.
Dengan
perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola
kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar
tersebut kita kembangkan, yang
didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan uraian diatas, maka
makalah ini membahas mengenai pola dasar kalimat berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku.
Kalimat
yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan mudah
dipahami oleh pendengar/pembaca atau biasa disebut dengan kalimat efektif. Akan
tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan
bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang
dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit.
Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan.
Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Ketika
membaca kerap kali kita menemukan beberapa kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh kalimat yang
tidak logis, kacau ataupun bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca
akan kesulitan dalam memahami maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat
tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk
membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
B. Masalah Rumusan
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dan fungsi kalimat?
2.
Menjelaskan tentang kalimat tunggal?
3.
Menjelaskan tentang kalimat majemuk?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Mengetahui arti dan fungsi kalimat.
2.
Mengetahui tentang kalimat tunggal.
3.
Mengetahui tentang kalimat majemuk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat dan Fungsi
Kalimat
1. Pengertian Kalimat
Kalimat oleh
beberapa pakar didefenisikan atas berbagai pengertian, antara lain:
a
Sultan Takdir Alisyabana menjelaskan
bahwa kalimat adalah kumpulan kata-kata yang terkecil yang mengandung pikiran
lengkap.
b
Gorys Keraf mengemukakan bahwa
kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dandan diikuti oleh kesenyapan.
Sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
c
Fachruddin A.E mendefenisikan bahwa
kalimat adalah kelompok kata yang mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek
dan predikat yang tidak tergantung pada suatu kontruksi gramatikal yang lebih
besar.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa kalimat adalah
kumpulan kata yang memiliki pengertian lengkap dan dibangun oleh kontruksi
fungsional dan tidak tergantung pada kontruksi gramatikal yang lebih besar atau
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan
cara lisan maupun tulisan secara lengkap. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik.
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu
konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa
yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
2. Fungsi Kalimat
a
Membentuk kata-kata yang mengandung
pikiran lengkap.
b
Penyampaian pikiran dapat efektif
jika kalimat dan wadahnya menjadi efektif.
c
Menyampaikan pikiran secara jelas
sehingga mencapai sasarannya.
d
Kalimat yang terpadu menjadi sarana
pengembangan pikiran-pikiran yang efektif dan jelas maknanya.
e
Menyelaraskan isi pikiran penulis
dengan struktur kalimat yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia.
B. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas
satu inti kalimat atau satu klausa. Kalimat tunggal
adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek
dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar
yang sederhana dan dapat juga ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola
kalimat dasar yang dimaksud adalah:
* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoria bernyanyi
. S P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
. S P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal
Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
a. Kalimat Nominal
Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
b. Kalimat Verbal
Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
3. Perluasan Kalimat Tunggal
Unsur – unsur kalimat tunggal dapat diperluas. Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a.
Menambahkan unsur baru di samping
unsur yang telah ada. Yakni Keterangan.
b.
Memperluas unsur – unsur yang telah
ada.
Contoh kalimat tunggal:
a.
Nenekku masih cantik
b.
Burung-burung itu bernyanyi
sepanjang hari
c.
Bacalah keras-keras
d.
Siapa nama dosen linguistik yang
cantik itu?
Kalimat tunggal adalah
kalimat yang terdidiri dari satu pola kalimat, yaitu terdiri dari subjek, satu
predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan.
Contoh:
1. Kakak berlari
2. Pak arman makan bakso
3. Pak arman makan bakso di kantin
Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan di antara keterangan tempat,
keterangan waktu, keerangan alat, keterangan caradan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut.
1. Amir bermain sepak bola di lapangan
2. Paman mengunjungi kami kemarin
3. Ibu menjahit pakaian dengan rapi
C. Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat majemuk ini
terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan
induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat
konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghunbung yang berbeda, sehingga jenis kalimat
tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-jenis kalimat mejemuk adalah:
Kalimat majemuk terdiri
atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi
maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 4 jenis, yaitu:
1.
Kalimat
Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari kalimat
tunggal yang digabungkan dan masing-masing kalimat masih dapat berdiri sendiri
sehingga pola kalimatnya tetap sederajat.
Contoh:- Kami mencari bahan dan mereka
meramunya.
Kalimat
majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunbggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan
kata penghubungnnya(konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam
yakni:
Jenis
|
Konjungsi
|
Penggabungan
|
Dan
|
Penguatan/penegasan
|
Bahkan
|
Pemilihan
|
Atau
|
Berlawanan
|
Sedangkan
|
Urutan waktu
|
Kemudian, lalu, lantas
|
Contoh:
1.
Jumiten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2.
Dedi berangkat ke bengkel.(kalimat tunggal 2)
Jumiten pergi ke
pasar sedangkan dedi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
2.
Kalimat
Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk bertingkat terdiri
atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua
kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang
memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama
(induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa
sematan (anak kalimat).
Contoh:- Walaupun komputer itu
dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Kalimat majemuk yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat
tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat
unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola
yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnnya(konjungsi), kalimat mejemuk bertingkat
terdiri atas sepuluh macam, yaitu:
Jenis
|
konjungsi
|
Syarat
|
Jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
|
Tujuan
|
Agar, supaaya, biar
|
Perlawanan (konsesif)
|
Walaupun, biarpun, kedati(pun)
|
Penyebabban
|
Sebab, karena, oleh karena
|
Pengakibatan
|
Maka, sehingga
|
Cara
|
Dengan, tanpa
|
Alat
|
Dengan, tanpa
|
Perbandingan
|
Seperti, bagaikan
|
Penjelasan
|
Bahwa
|
Kenyataan
|
Padahal
|
Contoh :
1.
Kemarin ayah mecuci motor.(induk kalimat)
2.
Ketika matahri berada di ufuk timur. Anak kalimat sebagai pengganti
keterangan waktu.
·
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk
bertingkat cara 1)
·
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.( kalimat majemuk
bertingkat cara 2)
3.
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena
subjek., predikat, atau objeknya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan
sekali.
Contoh:
1.
Pekerjaannya hanya makan.(kalimat tunggal 1)
2.
Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.
Pekerjaannya hanya merokok.(kalimat tunggal 3)
·
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
4.
Kalimat Majrmuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnnya terdiri
dari tiga kalimat. Contoh:
1.
Roni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.
Rina membaca buku di kamar kemarin (kalimat tunggal 2)
3.
Ketika aku dating ke rumahnya(anak kalimat sebagai penggati waktu)
·
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku
dating kerumahnya. (kalimat majemuk campuran).
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kalimat
adalah kumpulan kata yang memiliki pengertian lengkap dan dibangun oleh
kontruksi fungsional dan tidak tergantung pada kontruksi gramatikal yang lebih
besar atau Kalimat adalah satuan bahasa yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan secara lengkap.
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu
klausa. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki
satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat
tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak
konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya
terdapat pada anak kalimat.
B.Saran
Sebaiknya
kita memahami dengan seksama dan bena tentang bahasa indnesia yang memiliki
berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar teradisi
komunikasi yang baik dan tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan
peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsuri,
Andi Sukri. 2014. ”bahasa Indonesia mata
kuliah dasar umum”. Makassar: Pustaka Lontara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar