Jumat, 07 Desember 2018

Karya Tulis Ilmiah | Artikel | Kota Kalong | Singkat


KOTA KALONG DAN TRADISI Pattaungeng
Kabupaten soppeng adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten soppeng terletak di Watansoppeng. Kabupaten soppeng memiliki luas wilayah 1.500,00 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 223.826 jiwa pada tahun 2010. Bukan hanya itu soppeng memiliki banyak keunikan terutama soppeng juga terkenal dengan sebutan Kota Kalong atau Kota Kelelawar karena tidak heran jika soppeng memang dijuluki sebagai Kota Kalong sebab kelewar banyak mendiami kota tersebut yang menariknya kelelawar banyak terdapat dipusat Kota Soppeng atau bisa dikata ditengah kota yang penduduknya berlalu-lalang yang lebih menariknya kelelawar dipusat Kota soppeng tersebut tidak terganggu dengan aktivitas manusia begitupun sebaliknya.
Saya bangga bisa lahir ditanah kelahiran saya yakni watansoppeng, karena begitu banyaknya kebudayaan yang dimiliki dan kemakmuran masyarakat soppeng membuat saya sangat betah bisa menjadi salah satu penduduk soppeng. Serta saya sangat merasa ikut berperan aktif melestarikan kebudayaan soppeng. Terlepas dari itu Kota Soppeng juga memiliki berbagai macam kearifan lokal yang salah satunya adalah Pattaungeng. Kebudayaan Pattaungeng merupakan kebudayaan yang secara turun-temurun menjadi tradisi yang selalu dilakukan saat musim kekeringan melanda Kota Soppeng. Kebudayaan tersebut merupakan kebudayaan yang dianggap sakral oleh masyarakat soppeng sendiri.
Warga bersama Pemerintah Kabupaten Soppeng pada tahun 2016 lalu melaksanakan ritual adat pattaungeng di sumber mata air Ompo. Satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan masyarakat Soppeng untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, mata air Ompo pada tahun lalu mulai mengering. Lantaran itulah, warga Soppeng menggelar ritual adat pattaungeng yang merupakan kearifan lokal warisan leluhur Kerajaan Soppeng.
Dalam ritual itu, masyarakat akan mempersembahkan kepala sapi yang diletakkan di kotak bambu dan di dalamnya turut diberi sesajen. Tak hanya itu, saat ritual tersebut dihadirkan sejumlah makanan khas masyarakat Bugis Soppeng beserta tiga nasi berbahan pokok ketan, yakni beras ketan hitam, putih, dan merah. Kepala Sapi dan beberapa sesajen termasuk tiga warna nasi dari beras ketan itu kemudian dilarung ke Sungai Ompo dengan tujuan sebagai penghormatan kepada roh leluhur. Terlibat dalam prosesi sakral itu tokoh adat yang dikenal sebagai orang pintar di kampung tersebut.
Akan tetapi walaupun budaya masih sangat dipengang erat tidak selalu harus dikaitkan dengan hal-hal gaib karena kebudayaan ini memang lebih murni untuk menggambarkan kelestarian budaya yang ada disoppeng. Bagitulah penuturan yang pernah diutarakan Wakil Bupati Soppeng Supriansyah Mannahawu yang hadir pada kegiatan adat tersebut.
“Bagaimana tanggapan bapak terkait teradisi pattaungeng yang sekarang diselenggarakan di Kawasan Omppo?” Tanya salah seorang wartawan pada tahun lalu.
"Ritual ini sejak dulu memang sudah dilakukan oleh nenek kita, jadi saya harap tidak dikaitkan dengan hal-hal lain. Karena ini murni sebagai upaya melestarikan adat istiadat yang ada di Kabupaten Soppeng," kata dia.
Adapun berkurangnya debit air di kawasan wisata alam Ompo, menurut Supriansyah, disebabkan banyak faktor. Di antaranya saat ini sumber mata air Ompo bertambah fungsi, yakni dijadikan konsumsi masyarakat melalui pipa Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Padahal, sebelumnya, hanya digunakan untuk permandian saja.
"Saat ini air Ompo dialirkan ke masyarakat Soppeng, jadi wajarlah jika debit air Ompo mulai berkurang. Semoga tradisi pattaungeng yang kita laksanakan ini membawa banyak kebaikan dan terjaga sampai generasi selanjutnya," Wakil Bupati Soppeng itu mengungkapkan.
Saya juga begitu sangat tertarik dengan kebudayaan soppeng yang satu ini karena walaupun sekarang sudah memasuki zaman modernisasi namun, soppeng tetap mempertahankan kebudayaan yang dimilikinya secara turun-temurun. Saya sebagai generasi penerus bangsa terutama kota soppeng tertantang untuk lebih melestarikan kebudayaan yang ada didaerah saya yakni soppeng. Dengan melestarikan kebudayaan soppeng yang ada maka saya akan lebih mencintai daerah saya karena saya merasa begitu bersyukur bisa lahir disoppeng.
Pesan saya untuk masyarakat soppeng cintailah daerahmu karena begitu banyak potensi alam dan keanekaragaman yang dimiliki. Bagi saya keunikan dari setiap daerah itulah merupakan harta dan warisan dari nenek moyang yang sangat perlu untuk dijunjung tinggi. Maka dengan adanya keunikan dan keanekaragaman tersebut bisa lebih mendorong soppeng menjadi daerah yang tidak hanya subur dan makmur tapi bisa saling menjaga toleransi antara sesama. Maka kalian patut untuk kesoppeng!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar